Persebaya vs PSM Makassar: Analisis Komposisi Tim, Jalannya Pertandingan, dan Momen Penting

Pemain Persebaya Mohammed Rashid (tengah) menendang bola ke arah gawang PSM Makassar saat pertandingan pekan kesembilan kompetisi Liga 1 Indonesia, di Stadion GBT Surabaya, Rabu (23/10) malam.

Pertandingan seru antara Persebaya Surabaya dan PSM Makassar mempertemukan dua raksasa sepak bola Indonesia yang sama-sama memiliki sejarah panjang dalam sepak bola nasional. Laga ini bukan hanya soal meraih tiga poin, tetapi juga menunjukkan kualitas dan strategi tim yang berbeda dalam menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia. Berikut ulasan komposisi tim, jalannya pertandingan, dan momen-momen penting dalam laga ini.

Komposisi Tim

Persebaya Surabaya: Persebaya, yang dipimpin oleh pelatih Aji Santoso, menurunkan komposisi terbaik dengan formasi 4-3-3. Penyerang andalan Paulo Victor menjadi tumpuan di lini depan, diapit oleh winger cepat Riski Fandi dan Bruno Moreira. Alwi Slamat menjadi kunci di lini tengah sebagai pengatur serangan, bekerja sama dengan Zulfiandi dan Higor Vidal. Di lini belakang, Leo Lelis dan Rachmat Irianto bertugas mengamankan pertahanan Persebaya, sementara Satria Tama mengisi posisi penjaga gawang.

PSM Makassar: PSM Makassar di bawah arahan pelatih Bernardo Tavares turun dengan formasi 4-4-2 yang lebih seimbang antara menyerang dan bertahan. Wiljan Pluim, kapten dan playmaker andalan PSM, menjadi tumpuan di lini tengah bersama dengan Rasyid Bakri. Kenzo Nambu dan Yakob Sayuri bermain di sayap untuk mendukung dua penyerang utama Everton Nascimento dan Yuran Fernandes. Di lini belakang, Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa menjaga pertahanan, dengan kiper andal Reza Arya di bawah mistar.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Persebaya, yang bermain di kandang sendiri, langsung mendominasi penguasaan bola dan mencoba menekan sejak awal. Di menit ke-10, serangan cepat dari Bruno Moreira dari sisi kanan hampir membuahkan gol, namun tendangannya masih melenceng tipis di samping gawang PSM.

PSM, yang dikenal dengan pertahanan solid, mencoba menjaga kedisiplinan di lini belakang dan memanfaatkan serangan balik cepat. Di menit ke-20, serangan balik PSM yang dipimpin oleh Kenzo Nambu hampir membuahkan hasil ketika bola kirimannya sampai ke Everton Nascimento, namun sundulannya bisa dihalau dengan baik oleh Satria Tama.

Persebaya terus menekan, dan pada menit ke-35, sebuah peluang emas tercipta ketika Higor Vidal berhasil melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun, kiper Reza Arya dari PSM melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan upaya tersebut. Hingga akhir babak pertama, meskipun kedua tim saling serang, tidak ada gol yang tercipta.

Di babak kedua, PSM mulai lebih berani menekan. Wiljan Pluim menjadi motor serangan PSM dengan kreativitasnya di lini tengah, beberapa kali mengancam pertahanan Persebaya dengan umpan-umpan terobosannya. Pada menit ke-60, PSM mendapat peluang emas dari tendangan bebas, tetapi eksekusi Rasyid Bakri masih bisa ditangkap oleh kiper Satria Tama.

Persebaya tidak tinggal diam. Pada menit ke-75, Paulo Victor nyaris mencetak gol setelah menerima umpan silang dari Riski Fandi, namun tendangan kerasnya masih mampu ditepis oleh Reza Arya yang bermain sangat baik sepanjang laga. Kedua tim tampak berimbang dalam hal penguasaan bola dan jumlah peluang, namun keberuntungan belum berpihak pada keduanya.

Menjelang menit-menit akhir pertandingan, intensitas permainan semakin meningkat. PSM Makassar hampir mencuri gol pada menit ke-85 ketika Everton Nascimento berhasil melepaskan diri dari kawalan bek dan melepaskan tembakan dari jarak dekat, namun sekali lagi Satria Tama tampil gemilang dengan penyelamatan krusial.

Momen Penting

Momen penting dalam pertandingan ini adalah penyelamatan-penyelamatan gemilang dari kedua kiper. Satria Tama dari Persebaya dan Reza Arya dari PSM sama-sama tampil solid, menghalau setiap ancaman yang datang. Selain itu, peran kapten Wiljan Pluim dari PSM sangat menonjol dalam mengatur tempo dan distribusi bola, sementara Paulo Victor dan Bruno Moreira dari Persebaya terus menjadi ancaman bagi pertahanan PSM dengan pergerakan cepat mereka.

Meskipun kedua tim menciptakan beberapa peluang berbahaya, pertandingan ini akhirnya berakhir tanpa gol, 0-0, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di Liga 1 Indonesia. Pertahanan disiplin dari kedua tim dan penampilan cemerlang para kiper membuat pertandingan ini berakhir dengan hasil imbang.

HOME

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *